Kamis, 17 Mei 2012

Telah lunas hutang-hutang. Tapi tetap saja ada sesuatu yang menyemat dalam hati. Seperti onak duri yang terselip masuk di bawah kulit ibu jari. Dan aku risau. Tak sama dengan galau. Dan aku tak enak hati. Serasa hidup demikian terpuruk hingga aku mesti berjalan dengan langkah tersuruk-suruk. Padahal, telah kulunasi hutang-hutang. Telah kutepati janji-janji. Juga baju baru untuk anak isteri. Kubelikan mereka beberapa pasang pakaian setelah Tuhan memberi rezeki. Dan aku masih tak enak hati. Seperti ada sesuatu yang tersangkut dalam kepala, hingga jantung tak berdetak seperti biasanya. Padahal, tabib tak pernah mengklaim kalau tubuhku dihinggap sumber penyakit. Tidak juga dendam amarah yang tersisa di hati tetangga. Aku hidup selayaknya orang lain pantas hidup. Aku berhutang dan kemudian melunasi. Begitu juga janji yang kusebutkan tadi. Tapi gerangan apa yang menyusahkan hati? Sungguh, kadang-kadang ada beberapa misteri yang tak bisa dicerna akal dan hati. Siapa mengerti?

1 komentar:

Media Partner

Kabar Dari Aceh

Kumpulan Cerpen Kompas

Blogroll

About