Muasal gampangnya langkah adalah kelarnya sumber masalah. Bagi seorang tua, yang kita tak tahu namanya siapa, yang disebut masalah itu boleh jadi semisal resepsi nikah seorang cucu yang belum juga jatuh hari. Tapi saat kata sepakat mempelai akan berikrar kabul sesaat lagi, seorang tua boleh berpuas diri. Lepas sudah harap-harap cemas yang beberapa hari sebelumnya mengerubungi kepala menambah daya pikunnya semakin menjadi-jadi. Seorang tua tak pernah berpikir muluk kecuali terus saja mengingat kapan malaikat maut membesuk sembari menahan batuk. Jika pun ada pikiran yang menyumpal dalam kepala, mungkin itu tak lain seperti pikirannya hari ini. Cucunya yang beberapa jam kedepan akan bersuami adalah cita-cita bahagia yang tentu saja membuat ia besar hati. Baginya, hari ini adalah sukses hidup dalam beranak pinak, hingga akhirnya langkah gontai yang ia ambil tak lebih dari menguarnya beban pikiran yang pernah terpendam diam-diam.
Home
»
»Unlabelled
» Chapter I - Menikahnya Seorang Cucu
Senin, 25 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Izin menyimak ceritanya gan
BalasHapusSalam kenal Blog Zufar Rizal , Jangan lupa di Follow http://b-z-r.blogspot.com/
indah nian bahasanya....
BalasHapusDukung tim sepak bola jagoan anda, bermain bersama kami, banyak bonus menarik dan cashback hingga jutaan rupiah.
Untuk info lebih jelasnya silahkan hubungi kami di:
Ym: cs1_skorbet99@yahoo.com; cs2_skorbet99@yahoo.com; cs3_skorbet99@yahoo.com
Pin bb: 2A84CB8A
Line id: skorbet99
Sms: +66929391685
Terima Kasih