Tentu saja ada yang tertinggal dari sebuah moment bahagia. Ada yang terlupa dari sebuah suka cita. Sementara larut dalam kegembiraan yang kerap kita sambut dengan penuh gegap-gempita --kita tak yakin bahwa esok saat moment berganti atau pamit undur diri-- sesuatu yang lupa timbul kembali. Kita ingat bahwa moment bahagia dan suka cita terjalin dari perkara-perkara pelik yang tak jauh dari kata nestapa. Duka cita. Perkara bahagia ketika lebaran tiba, tidak lain meng-ada sebab Ramadan telah lewat dengan sempurna, walau tak bisa kita sebutkan pula bahwa Ramadan mengandung unsur-unsur nestapa.
Suatu kali, saat moment bahagia itu benar-benar telah pergi, kita ingat, bahwa faktor lupa adalah bahagia itu sendiri. Kita paham bahagia akan menggerus ingatan oleh sebab hati belum begitu mapan. Dan mapannya hati, misalnya saat suasana lebaran masih terasa dalam beberapa hari ini, dasarnya ditempa oleh unsur-unsur nestapa semisal lapar perut, tertahan kentut, tak punya pengikut, atau selalu tersudut atau keadaan isi kantong yang selalu surut. Dan mapannya hati, dasarnya datang ketika pelbagai ujian hidup hilang oleh langkah kaki keteguhan dan matangnya pikiran yang melahirkan tekad pantang berputus harapan.
Lain waktu, saat bahagia lain datang kita tak lagi menyambutnya dengan euforia kecuali dengan syukur yang dibalut doa-doa.
sumber foto: penulishidupku
Minggu, 11 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
jadi rindu lebaran lagi....
BalasHapusDukung tim sepak bola jagoan anda, bermain bersama kami, banyak bonus menarik dan cashback hingga jutaan rupiah.
Untuk info lebih jelasnya silahkan hubungi kami di:
Ym: cs1_skorbet99@yahoo.com; cs2_skorbet99@yahoo.com; cs3_skorbet99@yahoo.com
Pin bb: 2A84CB8A
Line id: skorbet99
Sms: +66929391685
Terima Kasih